Recent twitter entries...

Desa Salak 'sweet Memory'

0
Desa salak Bojanegara
bukan pucang bukan wanayasa
ini kami dari ipa 2
sederhana apa adanya

pabrik tahu di Karang tengah
bukan tapen bulan sokanandi
kita jangan mudah menyerah
maju terus gapai prestasi

eee...eeee.eeee ya.ya..ya
eee...eeee.eeee ya.ya..ya
Sequerpants itu ipa 2
ipa 2 Sequerpants

Pasar iwak Perwanegara
bukan klampok bukan mandiraja
ini lagu dari ipa 2
tuk menghibur anda semua

waduk mrice desa binorong
mlaku ngetan tekan bandingan
ipa 2 jangan kaya bencong
mesti tegas punya pendirian

eee...eeee.eeee ya.ya..ya
eee...eeee.eeee ya.ya..ya
Sequerpants itu ipa 2
ipa 2 Sequerpants

Aku Maih ingat

0
Aku masih ingat sapaannya 'kakak' ketika pertama kali berjumpa di pendopo tejokusumo

Sisi Lain Sidang Century

0

sekedar menyaksikan dan ungun menuliskan tentang hajat besar di DPR RI yang menghabiskan dana hingga 2M.

1. Keterlambatan setiap kali memulai sidang
Mungkin tidak aneh hal ini terjadi apabila lingkupnya masih wilayah desa atau rapat RT atau rapat osis anak-anak SMA, SMP. Tapi ini terjadi di senayan, elit-elit politik nasional, wajah rakyat indonesia, perwakilan dari setiap daerah di indonesia. Lembaga tinggi negara. Sekali lagi NEGARA. Sungguh lucu ketika persidangan menjadi terlambat karena belum terpenuhinya kuota. Suatu hari ketika melihat tayangan sidang pansus di televisi, hampir setiap kali sidang akan di pending untuk istirahat, pimpinan sidang selalu menegaskan dan mengingatkan kepada seluruh anggota sidang untuk tidak terlambat. Wah, sungguh kejadian yang sangat bisa menjadi cerminan bangsa.
Maka jangan salahkan kalau anak-anak terlambat berangkat sekolah, jangan salahkan para pekerja telat ke kantor, jangan salahkan hampir setiap agenda yang kita ikuti mengalami kemoloran waktu, bagaimana tidak? Lha yang jadi panutan di DPR sana aja mencontohkan begitu.

2. Etika dalam pansus
Dalam sebuah kesempatan, Presiden Susilo Bambang Yodhoyono menyampaikan keprihatinannya terkait dengan etika orang-orang yang ada di pansus. Menjadi lucu karena etika ‘buruk’ di pansus justru dipicu oleh ‘binaan’ beliau sendiri di partai Demokrat (Ruhut Sitompul yang sampai mengeluarkan ‘bangsat’ dari lisannya)
Menkominfo, Tifatul Sembiring juga menyampaikan kalau etika di pansus perlu dibenahi, kata beliau Pansus tidak memberikan kesempatan pada saksi untuk menjawab hingga tuntas, pansus terlalu mencerca.. Ini juga menjadi lucu, coba jika dibandingkan dengan pansus bulog gate. Bahkan lebih parah cara bertanya anggota pansus dibanding di century gate ini. Tapi tak seorang politikuspun yang menyindir, wah ada apa ya...
Yang mendasar adalah anggota pansus (Ruhut Sitompul) menjadi cerminan masyarakat indonesia yang sudah mulai tak beretika.

3. Saling melempar tanggung jawab
Hal ini menarik, taruhlah kita melihat dan mengamati perilaku 3 orang. Sri Mulyani, Budiono, dan Jusuf kalla dalam kesaksiannya di sidang pansus. seluruhnya berpendapat masing-masing dan saling melempar tanggung jawab. lantas mau jadi apa masyarakat indonesia kalau leader-leader yang semestinya menjadi panutan justru memberi panutan yang tak senonoh, tak mau bertanggung jawab atas apa yang sudah dilakuan. sekali lagi saya sampaikan wajar saja kalau sekarang ini banyak kita saksikan dalam masyarakat, orang-orang yang lari dari tanggung jawab.

4. Tidak ada anggota pansus yang artis dan rata2 adalah anak muda
anggota pansus yang terdiri dari 30 anggota dewan, tak terlihat satu nama artispun disana. menjadi pertanyaan bagi saya mengapa? apakah karena century adalah kasus yang berat sehingga kapasitas dewan-dewan artis tak sampai. atau bagaimana? haha
yang menarik lagi adalah usia anggota pansus yang terdaftar. rata-rata usianya muda. dan ini semakin membuktikan bahwa yang bisa menyelesaikan persoalan-persoalan rumit adalah para pemuda. jadi, berilah ruang untuk pemuda agar lebih bisa menunjukkan kapasitasnya.


Kemarin, tertawa, bercanda habiskan waktu bersama
Bermain, bercerita segala asal kau tersenyum bahagia

Wajahmu yang tenang, isyarat hati putih tak bernoda
Tidurmu yang damai, bersama buaian alam dan cinta

Jangan sedih, kakakmu pergi takkan lama
Jangan bimbang, jika waktu mengizinkan kita kan bersama kembali

Sayangku adik kecilku, jangan kau lupa akan agama
Walau di mana, tanpaku dan tanpa kedua orang tua
Rinduku adik kecilku, do’a kakakmu sertai slalu
Tumbuh dewasa di dalam cinta kasih Nya selamanya

*Haris isa*

Cerita

0
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.
(kahlil Gibran)

kemarin menjadi hari yang langka setelah berbulan tidak bertatap muka, mereka masih sama. karakter khas masih muncul disana. gaya yang dulu kita bangun bersama juga masih tersisa, meski tidak utuh. tak tersadar ternyata sangat merindukanya, hingga ekspresi-ekspresi aneh pun muncul. ya mungkin itu biasa. ingin menceritakan 3 orang sahabat yang sejak dulu membersamai langkah-langkahku sejak kuyakin telah berada di jalan yang penuh dengan luka dan bahagia...

#dia adalah seorang yang sangat 'sombong' begitulah hal pertama yang terkesan pertama kali menjumpainya, angkuh dan seolah menganggap dirinya pada level atas. suatu hari, aku berkunjung kerumahnya, semakin dekat komunikasi yang dijalin, semakin banyak cerita-crita yang kudengar, dan semakin mengerti mengpa ia 'sombong' dalam versiku.
ternyata ia tidak tinggal di rumah orang tua kandungnya, ia tinggal di rumah bu de nya. orang tuanya bercerai ketika ia SD dan karena situasi tertentu akhirnya ia harus diasuh oleh bu de nya. praktis hanya satu tahun sekali ia bisa melihat ibu kandungnya sejak ia kelas 4 SD. sungguh ia lebih dahsyat dari yang kukira, ke'sombong'annya adalh cermin dari ketegarannya menghadapi hidup yang luar biasa menerpa dan mendidiknya, hingga akhirnya ia menjadi manusia yang banyak menuai makna dari hidup dan perjalanannya. siswa teladan banjarnegara, juara 1 olimpiade sains fisika, dan mendapat beasiswa seusia kuliah di Ilmu Komputer UGM (jurusan yang cukup prestisius di UGM).
dan sekarang ia menjadi panutan dikampusnya, menjadi mas'ul KMFM UGM. kemarin aku berjumpa dan berhujan bersama... ia terlampau berharga

#anak yang berbeda dari 2 saudaranya, ke 2 dari 3 bersaudara. orang paling sholeh diantara kami (hehe). ketika kelas 2 SMA bapaknya di panggil oleh Allah swt. hal yg paling berkesan dan mengagumkan pada waktu itu adalah ketika kami takziah kerumahnnya dan ditemuinya, seolah tak terjadi apa-apa, ia begitu tegar, begitu santai, bahkan kami tenggelam dalam gelak canda. waktu itu aku membayangkan andai aku yg ada di posisinya, ah aku tak yakin bisa sepetinya saat itu. kesan itu mendalam dan membuat aku semakin tertarik melihat dan berkenalan lebih jauh dengannya dan keluarganya. hari demi hari melewati bulan dan tahun, kami sudah seperti saudara. ibunya sudah tak mengganggapku orang lain lagi. nikmat itu sungguh....
Allah mencoba kesabarannya, ketika musim masuk kuliah hampir seluruhnya sudah mendapatkan tempat di PT masing-masing, kecuali dia. sungguh mengenaskan. ibunya berkali-kali memberi tekanan dan menyalahkan keadaan. UNES,UNY, UGM, STAN, dll semuanya belum diterima, bisa dibayangkan seperti apa rasanya.. sampai akhirnya Allah memberikan yang terbaik untuknya di Amikom Jogja, dan tak lama berada disana ia mendapatkan segudang prestasi yang luar biasa dan membahagiakan ibunya.
sekarang ia menjadi orang sangat di hargai pendapat dan kebijakannya, ia menjadi mas'ul UKI Justice Amikom Jogjakarta..... kemrin aku berjumpa, dan masih dengan sapaan kahsnya " Assaalamu'alaikum Ad!" sungguh ia sangat berharga.....

#anak yang nyelneh tapi begitu setia, hehe.
terkesan sok-sok an, sok kaya, sok gaul, sok dan sok yang lainnya. terkesannya begitu, tapi sebenarnya dia orang yang sangat care, dan menjadi tempat yang menenangkan ketika kita memiliki masalah.yang paling berkesan adalah kritik-kritik tajamnya yang dibalut dengan bahasa canda dan selalu dihiasi tawa. tajam, dalam, menghuja, tak jarang sakit hati dibuatnya. tapi yang disampaikannya objektiv dan membuatku berkaca. sederhana tapi ia sungguh mempesona.. sampai hari ini, kosnya adalah tempat yang paling nyaman ketika sekian banyak masalah sedang berkerumun di sekitarku..
kemarin aku bertemu dengannya, dan gaya yang sama, ia berkata "aku sudah keluar dari jamaah, haha" selalu saja seperti tiu...bahasa klise yang membuatnya tak ingin pernah dianggap bagian penting dari komponen jamaah, padahal sebaliknya (bagiku). sederhana tapi sungguh mempesona....

indahnya selalu saja ada tawa dan makna setiap berjumpa, ada hal yang membuatku harus tertegun dan berkaca meski dalam canda. selalu saja ada 'joke' baru setiap perjumpaannya. sungguh inspirasi dunia yang entah bisa kudapatkan lagi dimana..

itulah mereka dan aku menjadi kami, yang sampai detik ini terikat dalam keluarga yang mungkin lagunya sudah terdengar dimana-mana (haha, sombong dikit) dan masih berazam akan melanjutkan hingga ke surga, amiin

kami = ihya 'now n here after'

yang senantiasa kami sampaikan ketika pentas "bagi yang ingin mendengarkan lagu dari kami, segera saja dapatkan di toko-toko terdekat. insyaAllah lagu dan kasetnya dijual terpisah" dan selalu mengundang tawa....

bersambung......

keponakanku...

0

Adalah Muhammad Hasan Asy Syauqi, anak pertama dari 3 bersaudara. anak dari masku yang 'mbarep'. dia sunggah amat inspiratif buatku, tingkahnya, perkataannya, poertanyaannya dll.
suatu hari ketika dia mudik lebaran ke desa kendaga kecamatan banjarmangu kabupaten banjarnegara dari kota kelahirannya cimahi bandung, ada hal yang sangat menarik yang lahir mungkin spontan dari dirinya. pada saat itu ia tiba di rumah sekitar pukul 5 pagi bersama kedua orang tuannya. ia masih berusia 6-7 tahun kira-kira.
tiba dirumah setelah 8 jam perjalanan menggunakan bis budiman pasti sangat melelahkan, ia bertanya pada mbahnya
"Mbah, hasan mau ke air (kamar mandi), dimana?' dengan nada yang amat sederhana...
lalu mbahnya(bapakku) menjawab
"di belakang sana (sambil menunjukarah kamar madi dirumahku), hasan mau apa?"
sekali lagi dengan ekspresi yang amat sederhana hasan menjawab
"hasan mau wudlu, soalnya belum shalat shubuh"

sontak aku yang mendengarkan dialog itu begitu syok dan terkaget-kaget plus terkagum-kagum. bayangkan anak seusia itu, setelah penat dan capek perjalanan panjang yang melelahkan dan di pagi hari buta dimana sebagian dari kita barangkali masih lelap. sementara anak usia 6-7 tahun itu..... sungguh telah memberi inspirasi yang luar biasa. bagaimana dengan kita??

tidak hanya itu teman, malam harinya ketika waktu tidur menjelang anak ini kembali unik. kebanyakan anak-anak yang dicari pasti ibunya, tapi ini yang dicari adalah ayahnya (abi panggilannya) tapi bukan itu yang membuat menjadi unik. lantas apa?

kemudian abinya ngeloni si hasan di kamar dekat ruang tamu di rumahku, bukan lagu nina bobo atau yang lainnya, atau gending jawa seperti yang sering diputar dirumahku yang terdengar tapi lantunan ayat suci alquran yang terdengar (surat An Naba). setelah kira-kira 5 ayat di lantunkan oleh si abi, trus hasan yang tiba-tiba melanjutkan dengan santainya. ayat demi ayat di dendangkan terus teru dan terus, pendengaranku tak lari dari fenomena dahsayat itu dan akhirnya berujung pada ayat terakhir dari surat An Naba... sekali lagi aku terunduk malu, mengucap subhanallah lalu istighfar berkaca diri.. anak kecil itu benar-benar inspirasi.

pertanyannku, bagaimana dengan kita??

Jika Allah Hendaki

0
duhai kawan masih kah kau disitu
menemaniku disetiap mimpiku
duhai kawan masihkah kau disini
didalam hatiku

meski sebentar lagi
kita akan berpisah
jangan engkau bersedih
karena semua, ada di tangan Nya

walau langit malam telah meninggalkan
walaupun rembula berhenti bersinar
jika Allah hendaki kita bersama
pasti kita kan bersama

setelah sekian lama kita berkelana
mungkin kini saatnya kita berpisah
satu pesan dariku tetaplah ada
dalam naungan Tuhan kita

# sebuah lagu untuk sahabat-sahabat tercinta
# Ku tulis note ini paska membaca note seorang adik yg benar2 membuatku menjadi rindu dg yg telah berlalu

Belajar Hidup pada Seorang Sopir dan Kuli Panggul

0
Wanita itu sungguh beruntung. Kesalahannya dalam melihat orang tidak berujung maut. Tak lebih karena orang yang dia hadapi adalah laki-laki dengan kerendahan hati yang luar biasa. Kisah itu berujung di sebuah pasar di Yogyakarta. Kranggan. Tak banyak yang mengetahui angka tahun berapa kejadian itu berlangsung. Tapi konon terjadi pada tahun-tahun setelah Indonesia merdeka.

Semua berawal ketika wanita tua itu menunggu kendaraan di tepi jalan. Tiba-tiba datang sebuah jeep dari arah utara. Seperti kebiasaannya dihentikanlah mobil itu. Ia memang biasa nunut mobil apa saja ke pasar Kranggan. Jeep Willys itu berhenti. Dan tanpa melihat seksama pada sang sopir, ia perintahkan sang sopir untuk mengangkat barang dagangannya. Sopir itu menurut saja perintah wanita itu. Ia hanya tersenyum.

Setiba di pasar Kranggan, supir itu menurunkan barang dagangan. Tapi ia menolak ketika dibayar. Wanita tua itu marah. Ia mengira si supir meminta uang lebih. Di tengah kemarahannya, si supir lalu pergi begitu saja. Belum selesai marah, seorang polisi menghampiri dan memberitahu siapa sosok supir yang menolak uang tadi.

“Beliau tadi Sultan!” kata polisi itu. Sang wanita mendadak berubah pucat. Lalu sayup-sayup mulutnya berucap tak percaya, “Sultan?” Selanjutnya, gelap. Ia pingsan.

Kisah di atas hanya salah satu kisah yang melegenda tentang Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Raja Yogyakarta yang termasyhur itu. Ia memang dikenal dekat dengan masyarakat. Itulah sebabnya, ia jauh dikenang melebihi batas usia fisiknya. Bahkan melalui kisah yang mempesona itu kita dapat belajar tentang kemuliaan hati.

Dalam kehidupan sehari-hari betapa banyak orang keliru menilai kita. Mereka salah dalam melihat diri kita, pikiran kita, keinginan-keinginan kita, atau juga tindakan kita. Kesalahan penilaian itu sering pula diikuti dengan kesalahan berikutnya, yaitu kesalahan dalam memosisikan kita. Sayangnya, hampir sebagian kita tidak siap dengan itu. Kebanyakan orang menjadi terbebani dengan penilaian. Di sinilah orang lalu bermain-main dengan citra. Seseorang akan marah, kesal, dan jengkel manakala ia menganggap bahwa orang lain telah merendahkan citranya. Padahal, yang terjadi hanyalah secuil ketidaktahuan. Persis kesalahan yang dilakukan wanita pedagang itu kepada Sang Sultan.

Dari Sang Sultan kita belajar untuk memaklumi. Kesalahan dalam menilai adalah hal biasa. Ia hanyalah efek dari ketidaktahuan. Tapi kita dapat belajar dari sisi lain: hidup kita tidak selayaknya terbebani dengan citra dan posisi. Kemuliaan seseorang sesungguhnya terletak dalam kemuliaan hatinya. Bersikap dan berpikiran sederhana tentang diri kita akan meringankan banyak hal. Saya masih ingat ketika seorang profesor marah-marah dengan panitia penyambutan mahasiswa baru karena beliau dijadikan pembicara kedua, dan terpaksa harus mendengarkan pembicara pertama—yang kebetulan belum profesor. Ada lagi yang tersinggung karena sebagai pembicara, kedatangannya tidak disambut, bahkan dianggap peserta biasa.

Dari sang Sultan kita kembali belajar bahwa orang-orang besar tidak membiarkan dirinya dinilai hanya karena citra dan posisi. Mereka tidak menjadi khawatir dengan penilaian selama ia tetap berpijak pada nurani. Maka sultan tidak terhina karena dianggap supir, bahkan ketika beliau disuruh mengangkat barang dagangan sekalipun. Kemuliaan seseorang dapat juga ditentukan dari seberapa besar mereka mampu memahami dan menerima secara utuh orang lain.

Dari sahabat Rasulullah kita menemukan kisah serupa. Ketika Salman al-Farisi menjadi gubernur Madain, ia pernah dianggap kuli panggul oleh seorang kaya terkemuka di kota itu. “Bawakan barang ini!” kata orang itu. Rupanya dia tidak mengenal Salman.

Barang-barang itu diangkat Salman di atas bahunya. Setiap bertemu penduduk, mereka menawarkan diri untuk membawakan barang itu. Tetapi Salman menolaknya, hingga ia sampai di rumah si kaya. Selang beberapa saat orang kaya itu baru mengetahui bahwa lelaki yang disuruhnya adalah gubernur. Ia meminta maaf dan berkata, “Saya berjanji tidak akan menghina orang sesudah kejadian ini untuk selamanya.”

Rasa-rasanya saya merindukan mereka hadir di masa ini. Mengajari kita untuk dapat belajar bersikap atas anggapan dan penilaian orang lain.

(Tulisan seorang dosen inspiratif UNY: Dwi Budiyanto)

11 kegiatan DepBudpar masa 100 hari KIB jilid 2

0
Ir. Jero Wacik, SE selaku Mentri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia mengatakan setidaknya ada 11 kegiatan yang di fokuskan pada masa 100 hari KIB jilid 2 ini. yaitu:

1. memastikan tersusunnya rencana strategis Depbudpar 2009-2014 dengan lembaga terkait seperti Bappenas dan Kantor Menko Perekonomian

2. menyiapkan kajian pembentukan lembaga pengelolaan terpadu bagi kawasan warisan budaya dunia dan cagar budaya nasional.

3. menginventarisasi budaya nasional dan daerah secara menyeluruh yang melibatkan Depdiknas, Depkum dan HAM, Depdagri dan Depdag.

4. menerbitkan buku sejarah. melibatkan 75 orang ahli sejarah kebudayaan Indonesia dalam Arus Sejarah

5. pengembangan kawasan sejarah Panglima Besar Jendral Soedirman

6. Penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI)

7. Festival Musik Sasando pada akhir Desember juga akan diadakan di Pulau Rote, NTT untuk merajut garis budaya dari Sabang hingga Merauke dari Talaud hingga Pulau Rote dengan aneka festival budaya daerah.

8. pengembangan desa wisata melalui PNPM Mandiri bidang pariwisata

9. sertifikasi 4000 tenaga kerja

10. pencapaian target kunjungan wisman sebanyak 6,4 juta dan wisatawan nusantara sebesar 227 juta

11. promosi pariwisata yang dalam kurun waktu November 2009 hingga Januari 2010