Recent twitter entries...

Cerita

Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.
(kahlil Gibran)

kemarin menjadi hari yang langka setelah berbulan tidak bertatap muka, mereka masih sama. karakter khas masih muncul disana. gaya yang dulu kita bangun bersama juga masih tersisa, meski tidak utuh. tak tersadar ternyata sangat merindukanya, hingga ekspresi-ekspresi aneh pun muncul. ya mungkin itu biasa. ingin menceritakan 3 orang sahabat yang sejak dulu membersamai langkah-langkahku sejak kuyakin telah berada di jalan yang penuh dengan luka dan bahagia...

#dia adalah seorang yang sangat 'sombong' begitulah hal pertama yang terkesan pertama kali menjumpainya, angkuh dan seolah menganggap dirinya pada level atas. suatu hari, aku berkunjung kerumahnya, semakin dekat komunikasi yang dijalin, semakin banyak cerita-crita yang kudengar, dan semakin mengerti mengpa ia 'sombong' dalam versiku.
ternyata ia tidak tinggal di rumah orang tua kandungnya, ia tinggal di rumah bu de nya. orang tuanya bercerai ketika ia SD dan karena situasi tertentu akhirnya ia harus diasuh oleh bu de nya. praktis hanya satu tahun sekali ia bisa melihat ibu kandungnya sejak ia kelas 4 SD. sungguh ia lebih dahsyat dari yang kukira, ke'sombong'annya adalh cermin dari ketegarannya menghadapi hidup yang luar biasa menerpa dan mendidiknya, hingga akhirnya ia menjadi manusia yang banyak menuai makna dari hidup dan perjalanannya. siswa teladan banjarnegara, juara 1 olimpiade sains fisika, dan mendapat beasiswa seusia kuliah di Ilmu Komputer UGM (jurusan yang cukup prestisius di UGM).
dan sekarang ia menjadi panutan dikampusnya, menjadi mas'ul KMFM UGM. kemarin aku berjumpa dan berhujan bersama... ia terlampau berharga

#anak yang berbeda dari 2 saudaranya, ke 2 dari 3 bersaudara. orang paling sholeh diantara kami (hehe). ketika kelas 2 SMA bapaknya di panggil oleh Allah swt. hal yg paling berkesan dan mengagumkan pada waktu itu adalah ketika kami takziah kerumahnnya dan ditemuinya, seolah tak terjadi apa-apa, ia begitu tegar, begitu santai, bahkan kami tenggelam dalam gelak canda. waktu itu aku membayangkan andai aku yg ada di posisinya, ah aku tak yakin bisa sepetinya saat itu. kesan itu mendalam dan membuat aku semakin tertarik melihat dan berkenalan lebih jauh dengannya dan keluarganya. hari demi hari melewati bulan dan tahun, kami sudah seperti saudara. ibunya sudah tak mengganggapku orang lain lagi. nikmat itu sungguh....
Allah mencoba kesabarannya, ketika musim masuk kuliah hampir seluruhnya sudah mendapatkan tempat di PT masing-masing, kecuali dia. sungguh mengenaskan. ibunya berkali-kali memberi tekanan dan menyalahkan keadaan. UNES,UNY, UGM, STAN, dll semuanya belum diterima, bisa dibayangkan seperti apa rasanya.. sampai akhirnya Allah memberikan yang terbaik untuknya di Amikom Jogja, dan tak lama berada disana ia mendapatkan segudang prestasi yang luar biasa dan membahagiakan ibunya.
sekarang ia menjadi orang sangat di hargai pendapat dan kebijakannya, ia menjadi mas'ul UKI Justice Amikom Jogjakarta..... kemrin aku berjumpa, dan masih dengan sapaan kahsnya " Assaalamu'alaikum Ad!" sungguh ia sangat berharga.....

#anak yang nyelneh tapi begitu setia, hehe.
terkesan sok-sok an, sok kaya, sok gaul, sok dan sok yang lainnya. terkesannya begitu, tapi sebenarnya dia orang yang sangat care, dan menjadi tempat yang menenangkan ketika kita memiliki masalah.yang paling berkesan adalah kritik-kritik tajamnya yang dibalut dengan bahasa canda dan selalu dihiasi tawa. tajam, dalam, menghuja, tak jarang sakit hati dibuatnya. tapi yang disampaikannya objektiv dan membuatku berkaca. sederhana tapi ia sungguh mempesona.. sampai hari ini, kosnya adalah tempat yang paling nyaman ketika sekian banyak masalah sedang berkerumun di sekitarku..
kemarin aku bertemu dengannya, dan gaya yang sama, ia berkata "aku sudah keluar dari jamaah, haha" selalu saja seperti tiu...bahasa klise yang membuatnya tak ingin pernah dianggap bagian penting dari komponen jamaah, padahal sebaliknya (bagiku). sederhana tapi sungguh mempesona....

indahnya selalu saja ada tawa dan makna setiap berjumpa, ada hal yang membuatku harus tertegun dan berkaca meski dalam canda. selalu saja ada 'joke' baru setiap perjumpaannya. sungguh inspirasi dunia yang entah bisa kudapatkan lagi dimana..

itulah mereka dan aku menjadi kami, yang sampai detik ini terikat dalam keluarga yang mungkin lagunya sudah terdengar dimana-mana (haha, sombong dikit) dan masih berazam akan melanjutkan hingga ke surga, amiin

kami = ihya 'now n here after'

yang senantiasa kami sampaikan ketika pentas "bagi yang ingin mendengarkan lagu dari kami, segera saja dapatkan di toko-toko terdekat. insyaAllah lagu dan kasetnya dijual terpisah" dan selalu mengundang tawa....

bersambung......

Comments (0)