Recent twitter entries...

Sebuah anekdot dari buku Said Hawwa

Beberapa waktu yang lalu membaca sebuah buku berjudul "Allah Subhanahu Wa Ta'ala" karya Said Hawa bin Muhammad Dib Hawa. buku ini berisi tentang tema tauhid.

Di bagian-bagian awal, ulama yang lahir 1935 dan meninggal tepat lima hari setelah kelahiran saya(pemilik blog) atau 9 maret 1989 menyampaikan sebuah anekdot yang cukup menarik, dan hari ini ingin saya bagi. tentu saja dengan bahasa yang sudah saya kemas ulang tanpa menghilangkan substansi utamanya. begini kisahnya..


Di sebuah SD diceritakan ada seorang guru atheis yang sedang memberikan pelajaran kepada siswa-siswanya, dan disela dia mengajar, dia menyampaikan tentang ideologinya menggunakan sebuah analogi logika.

dia bertanya pada siswanya "anak-anak! apakah kalian melihat ibu guru?"
"iya bu, kami melihat" sahut para siswa
"nah berarti ibu Guru ada" lanjut guru tersebut

"apakah kalian melihat meja kayu itu?"
"iya bu kami melihat" jawab siswa-siswa
"nah berarti meja itu ada" berucap guru tersebut sambil tersenyum

ia bertanya lagi, "Apakah kalian melihat papan tulis?"
masih dengan bersemangat para siswa menjawab "tentu saja bu kami melihat"
"nah berarti papan tulis itu juga ada" pungkas sang ibu guru
semua siswa mendengarkan dengan seksama sambil sesekali mengangguk-angguk mendengar penjelasan dari gurunya..

"Ok, sekarang pertanyaan terakhir, dijawab dengan semangat ya?" sekali lagi sambil tersenyum pinta guru itu
"iyaaaaa" kompak jawaban siswa
"apakah kalian melihat Tuhan" pertanyaan serius dari guru
serentak semua siswa menjawab "tidaaaaaak!!!"
"kalian melihat ibu berarti ibu ada, kalian melihat meja berarti meja ada, kalian melihat papan tulis berarti papan tulis ada. nah sekarang kalian tidak melihat Tuhan, itu tandanya Tuhan tidak ada!" guru itu menyimpulkan.
suasana sejenak hening, siswa-siswa hanya bisa mengangguk mendengar "pembodohan" dari gurunya...

tak lama berselang ada seorang anak yang tiba-tiba berdiri lantas dengan suara keras dia berucap:
"teman temanku tersayang, apakah kita melihat akal dari guru kita tercinta??"
"Tidaaaaaak" teman-temannya menjawab mendukung
"Nah berarti kita semua bisa menyimpulkan bahwa akal dari guru kita tidak ada!" sontak kelas menjadi ramai tawa dari siswa SD disebuah pelajaran, siang itu...

------------

barangkali ada makna yang bisa kita ambil sama-sama, bahwa Tuhan yang menciptakan logika kita, maka tak akan mungkin barang ciptaan kita pake untuk menelaah yang menciptanya. semoga kita terhidar dari sikap mendewakan logika..

semoga bermanfaat


Comments (1)

sambil,
"oh....Iya, ya?"

pikiran saya tidak sampai ke situ..