Recent twitter entries...

Cari Huruf atau Nilai

Berhubung yang punya blog adalah seorang (masih) mahasiswa, dan sekarang ini musim-musimnya setiap mahasiswa liburan sambil menunggu sambil debar-debar hasil yang tertoreh dalam DHS yang sudah dijalani satu semester yang lalu, maka akan sedikit berceloteh (via tulisan tentunya) tentang fenomena pasca ujian.

Suatu saat di dream house, beberapa teman berkumpul mengerubungi laptop dengan ekspresi yang macem-macem, nano nano tampaknya. karena penasaran hebohnya, jadi saya mendekat dan memperhatikan apa yang sebenarnya nampak di layar laptop tersebut, ternyata yang terlihat adalah halaman nilai dalam sebuah alamat situs www.siakad.uny.ac.id, wah pantas saja seru (sambil merenungi sejenak, sudah berapa lama ya ga buka situs itu :D)

yang menarik adalah cerita-cerita heboh setelah itu,

ada yang cerita "wah saya itu mata kuliah ini ngga ngumpul 2 tugas primer, tapi masih dapat B+, temen temen yang lain full tugas juga cuma dapa B+" sambil menarik senyum kemenangan

yang lain, "coba buka punya si A...  nah tu si A  saja cuma dapat B, padahal paling rajin di kelas, aku yang sering mbolos juga dapat B-, hahaha" tawa bahagia

cerita lain "wah, semester ini ancur, jeblok, yang diprediksi bagus malah dapet jelek, yang diprediksi jelek malah bagus, hwaaaa" gemes banget orangnya...

Mendengar cerita-cerita seru tadi, dalam hati justru terjadi diskusi seru yang akhirnya gagal terungkap untuk menjadi fokus berbeda dalam pembicaraan dengan tema hasil ujian tadi..
di dalam hati justru bertanya, sebenarnya kuliah itu kita nyari nilai atau sekedar huruf yang muncul di siakad. evaluasi belajar kita ditentukan dengan nilai akhir berbentuk deretan huruf. kesan yang saya dapat adalah, menjadi beres semua urusan kalau dapat A, dan sebaliknya jika dapat C, atau D. tanpa peduli proses belajar itu sendiri. tanpa peduli nilai (substansi keilmuan) yang didapat.

ya mungkin memang seperti itu sistem pendidikan menggiring kita dalam menentukan keberhasilan..

dalam sebuah kelas mata kuliah lanjutan, mata kulia yang hanya boleh diambil saat mata kuliah syarat di semester sebelumnya lulus,
seorang dosen memberikan sebuah pertanyaan kepada mahasiswanya, yang singkat cerita tidak ada satupun  ada diantara mahasiswa yang bisa menjawab.
lantas dosen ini berucap:
"lha gimana, dulu mata kuliah syarat dapat nilai apa?"
mahasiswa (sebagian besar):
" dapat A bu"
dosen:
"nilai A dari mana ya, pertanyaan mendasar seperti ini saja ga bisa jawab"
terhenyak

semestinya ada ekuivalensi antara huruf (nilai dalam DHS) dengan nilai (substansi keilmuan) tapi realitanya...?

coba cek DHS kita, cari list deretan huruf-huruf A, lantas kita merenung, benarkah kita sudah memahami secara utuh tentang mata kuliah yang kita mendapati nilai sempurna?

sebenarnya kita kuliah itu nyari huruf atau nyari nilai si?

pertanyaan itu akhirnya hilang bersama ludah yang tertelan...

Comments (5)

yang penting ada hurufnya, daripada kuliah satu semester gak dapet huruf sama sekali, lupa ngumpulin tugas

*nusuk* daleeem -__-"

This comment has been removed by the author.

atau... malah nggak ikut ujiannya? (dapet bocoran dari ukh rina) :p

wah, punya telik sandi sekarang rahma ya.. ckckck