suatu
ketika dalam sebuah kajian ada seorang akhwat bertanya kepada narasumber:
"ustad,
saya seorang yang rutin menjalankan sholat malam, sholat duha, dan puasa.
insyaAllah saya melakukannya rutin setiap momen waktu. tetapi persoalannya
adalah akhir-akhir ini saya tidak merasakan hal yang saya lakukan tersebut
tidak lebih dari rutinitas belaka, tanpa ruh sama sekali,
sehingga menjadikan saya jenuh melakukannya, kira-kira apa penyebabnya ustad?
dan bagaimana solusinya?
lantas
dijawab oleh ustad yang menjadi narasumber
"terkadang
kita perlu memperbaharui niat dalam menjalankan kesemua rutinitas itu, untuk
siapa si sebenarnya kita melakukan rutinitas itu, jangan-jangan hanya untuk
kepentingan dunia semata. dan yang tak kalah penting adalah kita perlu membaca
ulang tentang faedah atau manfaat-manfaat dari rutinitas yang kita lakukan.
jadi kita benar-benar memahami apa yang kita lakukan'
kira-kira
seperti itulah potongan kisah lampau yang terjadi sekitar 4 tahunan yang lalu,
tapi masih teringat jelas dalam memoriku. terutama pada bagian "jadi kita
benar-benar memahami apa yang kita lakukan"
ya,
memahami setiap apa yang kita kerjakan, apa, bagaimana, untuk siapa, dan apa
manfaatnya..
pernahkah
terbersit dalam hati kita kenapa kita hidup? kenapa kita islam? kenapa kita
kuliah? kenapa kita ngaji? dan sebagainya. pernah?
atau
kita sekedar menjalani kesemuanya yang terjadi dalam hidup kita menjadi
rutinitas belaka? bukan karena kefaaman utuh dalam diri kita?
rutinlah
berdialog dengan diri kita masing-masing, tentang apa yang sudah, sedag dan
akan kita lakukan. sekali lagi, supaya kita benar-benar memahami apa yang kita
lakukan..
agak2 mirip nggak sama kisah niat seribu,
atau nggak ya
atau sama postingan terbaru kapten angin ribuuut!
hehe
lanjutkan nulisssss, kereeeeen
makasih de,untuk seua inspirasinya